Duh! 2500 Balita Meninggal Setiap Hari Akibat Pneumonia

Senin, 16 November 2020 - 14:15 WIB
loading...
Duh! 2500 Balita Meninggal...
Pneumonia sangat rentan menyerang bayi dan bisa berakibat kematian. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Pneumonia menyebabkan 15% dari semua angka kematian balita. Bayangkan saja, setiap 1 menit 2 balita meninggal atau 2500 balita setiap hari akibat pneumonia. Hal ini dibeberkan oleh CEO Save the Children Indonesia Selina Patta Sumbung dalam rangka Hari Pneumonia Dunia yang diadakan Save the Children Indonesia.

“Pneumonia menjadi pembunuh balita utama di dunia lebih banyak dari AIDS, malaria dan campak sekaligus. Di Indonesia sendiri Pneumonia bersama dengan diare penyebab utama kematian balita dan anak,” kata Selina. Vika, salah seorang ibu dari penderita pneumonia menceritakan pengalamannya. Saat itu bayinya yang bernama Lala tengah menangis di UGD lantaran tidka nyaman dipasang nebulizer dan infus.

Baca juga : Tenang ya Bunda, Pneumonia Parah Bisa Disembuhkan

Lala harus menghabiskan tiga hari di bangsal rumah sakit untuk mengatasi bronkopneumonia yang dideritanya. “Bunyi nafasnya grek grek gitu. Nafsu makan juga turun drastis. Saya hanya ingin Lala sembuh dan kembali ke rumah,” ungkap Vika mengenang hari-hari beratnya mendampingi Lala. Vika adalah satu dari jutaan orang tua di dunia yang anaknya mengidap pneumonia.

Di Indonesia, berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2019 ada lebih dari 400.000 kasus Pneumonia di Indonesia. Jika Lala tidak terselamatkan, akan menambah jumlah korban Pneumonia. Riset John Hopkins University dan Save the Children menyebutkan, jika pencegahan Pneumonia tidak dilakukan, hingga tahun 2030 akan ada sekitar 11 juta kematian anak. Ini bukan angka yang kecil mengingat Pneumonia sendiri menjadi pembunuh nomor dua untuk balita di Indonesia.

Ibu Negara diwakili oleh Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin menyebut soal pentingnya slogan STOP Pneumonia. “ASI eksklusif 6 bulan, Tuntaskan imunisasi, Obati anak jika sakit dan Pastikan gizi yang cukup serta hidup sehat,” ujarnya. Adapun Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang juga hadir, menjelaskan pentingnya untuk mencegah serta menanggulangi Pneumonia. Pemerintah juga mendorong tata kelola pneumonia, “yaitu dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan balita, peran serta masyarakat dalam mendeteksi dini penyakit serta perluasan vaksin PCV,” kata Terawan.

Baca juga : Punya Gejala Mirip, Bagaimana Bedakan Pneumonia dengan COVID-19?

Ia juga mendorong masyarakat untuk menggunakan terus Buku Kesehatan Ibu Anak yang sudah ada sejak tahun 1993. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama. Sementara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengingatkan orangtua supaya memastikan pengasuhan keluarga berbasis hak anak dan pemenuhan hak anak.

“Mari kita jadikan momentum Hari Pneumonia Dunia 2020 untuk memperkuat komitmen dalam memastikan kesehatan anak-anak Indonesia. Untuk menjadi anak yang cerdas dan pintar, mereka juga harus mempunyai kondisi fisik yang kuat. Anak terlindungi, Indonesia Maju,” tutup Bintang.
(wur)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1680 seconds (0.1#10.140)